Pengetahuan Titilaras Gamelan Jawa 3
"Mengenal Lebih Dekat Dengan Titilaras Gamelan Jawa" III
Tetembangan/Tembang Macapat
Dalam musik vocal Jawa, ada tiga bentuk komposisi, yaitu sekar ageng, sekar tengahan dan sekar alit. macapat dikenal juga dengan sebutan tembang kecil atau sekar alit. apabila diperhatikan dari asal usul bahasanya (kerata bahasa), macapat berarti maca papat-papat (membaca empat-empat) cara membaca terjalin tiap suku kata.
Macapat merupakan bentuk komposisi lagu dan puisi dalam suatu pola penyusunan tertentu yang populer di kalangan masyarakat di pulau Jawa dan pulau Bali. macapat diperkirakan muncul pada akhir kerajaan majapahit dan dimulainya pengaruh Walisanga di Jawa. tetapi, perkiraan tersebut masih belum pasti, karena tidak ada bukti tertulis yang bisa memastikan.
Macapat dapat ditemukan dalam kebudayaan Bali, Madura, dan Sunda. Macapat banyak digunakan di dalam beberapa satra Jawa tengahan dan satra Jawa Jawa baru. kalau dibandingkan dengan kakawin, aturan-aturan dalam macapat lebih mudah. kitab-kitab zaman mataram baru, seperti serat wedatama, serat wulangreh, serat wirid hidayat, serat kalatiha dan yang lainya. disusun dengan lagu ini. aturan-aturan tersebut ada pada guru gatra (jumlah gatra atau baris tiap bait), guru wilangan (jumlah suku kata), dan guru lagu (jatuhnya suara suku kata tiap gatra atau baris).
Di Jawa Tengah banyak karya pujangga lama yang ditungkan dalam bentuk macapat. karya-karya tersebut dapat ditembangka/dinyanyikan secara tunggal maupun bergantian, misalnya dalam suatu pertemuan. karena sering ditembangkan, masyarakat menjadi hafal akan bait puisi karya itu, sehingga munculahbentuk umumnya.
Bait puisi yang dinyanyikan mengikuti aturan bentuk puisi yang ketat. aturan tersebut menyangkut jumlah baris dalam bait-bait tunggal, jumlah kata pada setiap baris, dan penggunaan huruf hidup dalam suku kata terakhir. Macapat Jawa tengah mempunyai sebelas bentuk berdasarkan jumlah baris dan suku kata setiap baris. urutan tembang Jawa tersebut sama dengan perjalanan hidup manusia dari mulai bayi hingga meninggal. urutan tersebut adalah maskumambang, durma, pangkur, megatruh, dan pocung.
Komentar
Posting Komentar